SELAMAT DATANG DI BLOG SAPERIZAL AGUS SUANDI SEMOGA BERMANFAAT

Sabtu, 12 Oktober 2013

Budidaya Tripang

Budidaya Teripang Pasir


http://2.bp.blogspot.com/-rsb5zTNhe5A/UPJxq6fGrVI/AAAAAAAAAk4/zdsobRY8Lt4/s1600/TERIPANG.jpg
Di perairan Indonesia terdapat banyak jenis teripang. Namun demikian, yang memiliki nilai ekonomi tinggi hanyalah beberapa jenis saja, yaitu teripang pasir (Holothuria scabra), teripang perut hitam (H. atra), teripang susuan (H. nobilis), teripang perut merah (H.edulis), dan teripang nanas (Thelenota ananas). teripang merupakan lauk yang lezat dan disukai masyarakat cina dan bernilai jual tinggi dipasaran. Teripang diperdagangkan dalam bentuk awetan/kering.
Belum banyak negara di dunia yang membudidayakan teripang. Satu jenis teripang yang sudah banyak dibudidayakan di Indonesia ialah teripang pasir (Holothuria scabra). Budidaya teripang pasir memungkinkan dilakukan oleh masyarakat pantai. Hal ini disebabkan teknik budidayanya cukup sederhana dan investasi yang diperlukan relatif kecil.
Sistematika
Famili             :  Holothuridae
Spesies           :  Holothuria scabra
Nama Dagang : Sea Cucumber
Nama Lokal    : Mentimun laut
Bentuk badan memanjang mirip mentimun. Oleh karena itu, hewan ini biasa disebut mentimun laut atau sea cucumber. Mulut dan anus terdapat di kedua ujung badannya. Bagian punggungnya berwarna abu-abu dengan pita putih atau kekuningan memanjang secara horizontal. Bagian bawah tubuhnya berwarna putih dan berbintik-bintik hitam/gelap.
Teripang pasir dapat tumbuh sampai ukuran 40 cm dengan bobot 1,5 kg. Kematangan gonad hewan air berumah dua (diosis) ini pertama kali terjadi pada ukuran rata-rata 220 mm. Seekor teripang betina mampu menghasilkan telur dalam jumlah yang sangat banyak hingga mencapai sekitar 1,9 juta butir telur. Daur hidup hewan ini dimulai dengan telur yang dibuahi yang akan menetas dalam waktu sekitar 2 hari.
  1. Lokasi budidaya terpang yang baik memnuhi kriteria sebagai berikut .
  2. Dasar perairan teridiri dari pasir. 
  3. Pasir berlumupur yang ditumbuhi oleh lumpur. 
  4. Pada surut terendah masih tergenang air yang dalamnya antara 40-80 cm
  5. Kecerahan air di atas 75 cm dan arus tidak terlalu kuat serta terlindung dari angin yang kencang.
  6. Perairannya tidak tercemar dan mudah dijangkau
  7. Salinitas antara 24-33 ppt serta suhu 25-30 0C
Di lokasi terpilih dibangun kurung tancap terbuat dari pagar bambu atau kayu. Kurung tancap tersebut berlapis waring nilon ukuran mata 0,2 cm di sebelah dalamnya. Pagar bambu / papan harus tertanam cukup dalam dan kuat ke dasar perairan sehingga tidak terjadi kebocoran pada kurungan. Luas kurungan sekitar 50 m2 atau disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya, penebaran benih teripang berukuran 40-60 g sebaiknya kepadatannya 6-8 ekor/m2 atau teripang berukuran lebih besar, yaitu antara 70-100 g dengan padat tebar 4-6 ekor / m2.

Benih teripang yang dipilih seragam, baik jenis maupun ukuran. Ciri benih yang baik adalah tubuhnya berisi dan tidak cacat. Hindari juga pemilihan benih yang sudah mengeluarkan cairan warna kuning.

Sebaiknya pengangkutan benih tidak dalam waktu lama (lebih dari satu jam) dan dalam keadaan tertumpuk / padat. Pengangkutan benih dilakukan pada pagi hari atau malam hari atau saat suhu rendah. Wadah yang digunakan dalam pengangkutan diberi substrat pasir, khususnya untuk sistem pengangkutan terbuka.

Penebaran bih teripang dengan bobot awal 40-60 g ditebar ke dalam kurung tancap dengan kepadatan 5-6 ekor/m2. Penebaran dilakukan pada pagi, sore hari, atau saat suhu udara / air rendah. Sebelum benih ditebar, benih perlu diadaptasikan terlebih dahulu untuk kondisi salinitas dan air di lokasi budidaya. 

Pakan teripang terdiri dari mikroorganisme, seperti bakteri dan protozoa, jasad benthos, makro alga, dan detritus. Selama pemeliharaan yang berlangsung sekitar 4-5 bulan, benih teripang diberi pakan berupa kototran ayam, kompos, atau dicampur dedak halus 0,1 kg/m2 sebanyak satu kali dalam seminggu.  Kotoran ayam atau dedak halus sebelum ditebar dicampur dengan air bersih, lalu diaduk merata agar tidak hanyut atau terapung. Pemberian pakan tersebut dilakukan pada saat air surut. Pemberian kotoran ayam berfungsi sebagai pupuk untuk merangsang pertumbuhan diatomae yang merupakan pakan utama teripang. 

Jenis hama yang sering dijumpai dalam kurungan teripang adalah kepiting, bulu babi, dan bintang laut. Pengendaliannya dengan pengambilan hama secara manual dengan periode tertentu. Sementara itu, jenis penyakit yang menyerang teripang dari famili Holothuridae belum banyak diketahui karena budi dayanya masih belum berkembanga.

Teripang ukuran konsumsi dengan bobot 300  - 500 g dapat dicapai setelah dipelihara selama 4-5 bulan untuk memanennya. Panen teripang dilakukan pada saat air surut terendah. Panen dilakukan beberapa kali karena banyak yang membenamkan diri dalam pasir atau lumpur. Untuk mengetahui apakah teripang sudah terpanen semuanya, dilakukan pengecekan pada saat air pasang karena teripang senang keluar dari persembunyiannya setelah air pasang.  

beternak belut

BUDIDAYA BELUT


http://panduanusaha.com/wp-content/uploads/2012/06/Berternak-Belut-atau-Budidaya-Belut-2.jpg
Media pemeliharaan untuk Beternak Belut atau Budidaya Belut bisa berupa kolam semen, kolam terpal dan bahkan drum bekas yang penting belut tidak lari keluar media. Ukuran kolam juga disesuaikan dengan ketersediaan lahan dan tentunya ini berkaitan pula dengan bibit belut yang akan di tebar. Selain itu kolam untuk Beternak Belut atau Budidaya Belut diupayakan menyerupai habitat aslinya, untuk membuat demikian media pada kolam diisi dengan tanah sawah atau lumpur kolam yang sudah dikeringkan, pupuk kandang, pupuk kompos atau sekam/gabah padi yang sudah dibusukan, bisa juga dengan jerami padi, cincangan batang pisang, pupuk orea dan pupuk NPK.
Penempatan media tersebut di atas dilakukan dengan perbandingan:

1.    Lapisan pertama paling bawah jerami padi dengan tinggi/tebal 5 cm, ditaburkan secara merata pupuk orea 5 kg dan pupuk NPK 5 kg, untuk ukuran kolam 500 cm x 500 cm, apabila kolam nya lebih besar atau lebih kecil ukuran nya dari ukuran ini perbandingan pupuk di atas bisa menjadi acuan.
2.    Lapisan kedua tanah atau lumpur setinggi 5 cm.
3.    Lapisan ketiga pupuk kandang setinggi 5 cm.
4.    Lapisan keempat pupuk kompos setinggi 5 cm, untuk lapisan keempat tanah atau lumpur  tinggi 5 cm.
5.    Lapisan kelima adalah lumpur cincangan batang pisang setinggi 10 cm.
6.    Lapisan keenam adalah tanah  lumpur setinggi 10 cm.
7.    Lapisan ketujuh adalah air setinggi 10 cm dan di atas air ditanami secara merata tumbuhan enceng gondok sampai menutupi 3/4 permukaan kolam.
Setelah semua media terisi didalam  kolam diamkan media pemeliharaan tersebut selama 2 minggu agar seluruh media mengalami fermentasi dan setelah 2 minggu selesai proses fermentasi nya maka, benih atau bibit belut dapat dimasukkan ke kolam pemeliharaan tersebut.

Memilih Bibit Belut
Selanjutnya untuk mengoptimalkan hasil panen Beternak Belut atau Budidaya Belut diperlukan teknik pemeliharaan bibit yang baik dan tepat sehingga memperoleh belut berkualitas baik dan tidak menghasilkan keturunan up normal. Benih belut yang dipilih harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
•    Anggota tubuhnya masih utuh dan mulus yaitu tidak ada luka bekas gigitan
•    Gerakan tubuh lincah dan agresif
•    Penampilannya sehat yang di ciri kan dari tubuhnya yang keras tidak lemas jika dipegang
•    Tubuhnya berukuran kecil dan berwarna kuning kecoklat-coklatan dan usianya sekitar 2 bulan atau 4 bulan.

Fakta seputar kehidupan belut.
Belut mempunyai kelamin ganda pada kehidupannya, belut menjalani pergantian kelamin dari betina ke jantan dalam siklus kehidupannya. Belut muda selalu berkelamin betina, sedangkan belut yang sudah tua selalu berkelamin jantan dan karena sifat-sifat belut serupa itu, maka pada belut bisa mengalami masa kosong kelamin atau disebut banci. Dengan adanya perubahan kelamin inilah pada belut sering terjadi kanibalisme, saling bunuh dan makan diantara mereka sendiri.

Makanan Belut :
Secara alamiah belut memakan berbagai jenis binatang kecil yang hidup atau terjatuh dalam air seperti serangga, siput, dan juga cacing anak katak serta anak ikan. Jadi belut tergolong hewan karnivora yaitu ikan pemakan binatang lain. Belut yang masih kecil memakan zooplankton yang halus seperti antara lain protozoa atau hewan bersel satu, microcrustacean atau udang-udangan renik, invertebrata, microscopic atau hewan-hewan tak bertulang belakang yang keci-kecil sedangkan belut yang mulai dewasa memakan larva-larva serangga, cacing, siput, berudu kodok dan benih-benih ikan yang masih lemah.
Karena belut menyukai binatang hidup, maka tidak mudah belut mencari makanan. Untuk itu belut menyergap mangsanya dengan membuat lubang perangkap, lubang ini dibuat dengan menggali lumpur baik ditepian perairan maupun ditengah sawah atau rawa. Lubang penyergap ini bergaris tengah 5 cm dan memanjang seperti terowongan bentuk lubang mula-mula tegak kebawah lalu membengkok dan mendatar.

Pemanenan Budidaya Belut
Untuk memanen belut diperlukan ketepatan waktu panen diperlukan wadah penampung juga perlu disiapkan untuk membawa belut hasil panen dilokasi penjualan. Belut siap panen untuk kebutuhan pasar lokal dari mulai penaburan benih sampai pemanenan minimal 3 bulan dengan jumlah per kg sekitar 20-30 ekor. Untuk pemenuhan kebutuhan pasar ekspor dari mulai penaburan benih minimal 8 bulan dengan jumlah per kg nya dibawah 7 ekor.
Itulah berbagai tahapan dan teknik Beternak Belut atau Budidaya Belut sebagai usaha sampingan, saya berharap informasi ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta bahan referensi jika anda ingin mencoba usaha baru.